NEGERI KAUM BUDAK
By Alejo Carpentier
Judul asli: the kingdom of this world
Judul terjemahan: negeri kaum budak
Penerbit : Olongio
Tahun: 2007
cet: 1
ISBN: 979-15622-1-0
ini salah satu novel yang sangat baik untuk
dibincangkan bagi para intelektual dan penggia keaadilan karena dimana
menceritakan tentang keadilan, penyamaan derajat anatar kaum kulit putih dengan
kaum kulit hitam di negeri kaum terjajah(koloni). Apalagi juga mesti di bahas
bagi ppenggiat sastrawan karena penulis banyak menggunakan kata-kata yang
majasi sehingga sulit untuk memahami maksud penulis. Tetapi, yang menjadi
keistimewaan bagi penulis dimana dia kaya akan untaian kata-kata
Di dalam novel ini pemeraan utamanya adalah
Macandal bersama dengan temannya Ti Noel yang masing-masing sebagai budak yang
mana majikannya adalah orang kulit putih. Macandal adalah seorang budak yang
berani serta cerdas dan menentang perbudakan. Sehingga tidak heran ketika
didalam dialog novel ini Macandal sangat dipuji-puji oleh para budak.
Ti Noel berasama dengan sahabatnya Macandal
sehari-harinya adalah mengembalakan binatang ternak bagi majikannya. Sebelum
cahaya muncul menyirnakan malam, mereka harus mengeluarkan gembalaannya di
padang rumput yang masih belum kering dengan embun pagi, kemudian mencari
tempat berlindung di bawah pepohonan untuk menikmati sejuknya pagi. Namun,
haari-harinya dilewati dengan ketidak puasan terhadak kondisi yang ada, dimana setiap wanita-wanita kulit
hitam berlalulalng ke pasar sementara wanita kulit putih hanya berlalulang ke
gereja hanya untuk misa. Sehingga, Sang Macandal punya niat untuk melarikaan
diri dari majikannya di malam hari.
Namun, temannya Ti Noel, tidak mau mengikuti langkah temanya meskipun belia selalu di ajak. Sehingga ,
ketika Macandal telah bebas dia merasa kesepian di temani dedaunan yang
gemercing dan suara gembalanya. Seiring berjalannya waktu kemudian melewati
musim – musim macandal masih dalam pemburuan sang majikan.
Ketika suatu kondisi yang menimpa
masyarakat yakni suatu penyakit yang merebak di tengah kondisi cuaca yang
ekstrim. Tiga dari beberapa gembala Ti Noel
meninggal maka sang majikan merasa khawatir tentang keadaan itu karena
setiap hari semakin banyak yang
tersungkur mengeluarkan lender empedu pada mulutnya. Sampai manusiapiun
terjangkiti. Beberapa majikan meninggal, sehingga membuat para penduduk khawatir dan pemerintahan
diberlakukan keadaan darurat dan jam malam. Dimanaa jika ada yang berlalu lang
maka akan langsung di tembak. Ini untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut,
sehingga pihakk keamanan mencari macandal karena kemungkinan beliau adalah
pelakunya karena ditemukan beberapa tumpukan kaleng racun diatas tumpukan
jerami tempatnya. Nah, ketika penyakit iitu merebak masyarakat pun takut memakan daging, makana, sehingga mereka hanya
meminum brendi dan arak yang lain.
Kondisi inipun tidak menyurutkan pencarian
bagi Macandal sebagai tertuduh penyebar racun itu. Namun, dalam beberapa waktu
Macandal menyamar masuk dalam kerumunan
suatu pesta perayaan atas berhasilnya diatasi racun yang menyebar
tersebut maka macandala pun tertangakap sehingga dia pun di ikat dan diarak ke
jalan-jalan untuk menunjukkan bagi para budaka yang lain untuk tidak melakukan
hal yang sama. Namun, akal macanddala bukan hanya berhenti hanya disitu saja
karena dia dipercayai mampu menyamar
dalam bentuk appa saja sehiggaa bukan berarti dia tidak bias lepas. Nah,
kira-kira bagaiman dia bisa melepaskan diri? Ini kesempatan untuk membahasnya
lebih lanjut dengan cara membacanya secara lengkap..
By khasmin irwan
0 Response to "NEGERI KAUM BUDAK"
Posting Komentar