Selamat Datang di Guru Merdeka

Selamat Datang di Guru Merdeka

Ada Apa Dengan SM3T?

Ada apa dengan SM3T? Mungkin banyak yang mempertanyakan kelebihan SM3T dengan rekruitment guru-guru yang lain. Sebenarnya banyak program mengajar di daerah yang berafiliasi oleh pemerintah maupun swasta semisal Indonesia Mengajar, Sekolah Guru Indonesia, Indonesia cerdas, dan Sarjana Pulang kampung dan masih banyak lainnya. Mengapa mesti mempertahankan SM3T dan diberikan perlakuan khusus padanya. Mengapa bukan guru-guru honorer yang jumlahnya sekarang membludak bukan itu saja yang diangkat menjadi PNS padahal puluhan tahun mereka sudah mengabdikan dirinya pada satu sekolah, padahal guru-guru SM3T hanya pergi mengabdi setahun saja di daerah kemudian mereka diberikan jalur khusus pula, selain itu mereka juga diberikan fasilitas pendidikan profesi yang dibiayai oleh pemerintah. Mungkin masih banyak pertanyaan-pertanyaan sinis ditujukan kepada satu objek tersebut? Baik saya akan sedikit memberikan penjelasan kepada kalian, ada apa dengan SM3T?
SM3T adalah program Unggulan Mendikbud kemudian kementerian ini dipecah menjadi Menristekdikti sehingga program ini dibawah naungan Menristekdikti. Namun disisi lain kedua kementerian ini saling berkoordinasi dengan program unggulan tersebut untuk menjawab permasalahan guru yang ada di daerah 3T(Terluar, Terdepan, dan Tertinggal). Program ini merupakan sistem pengangkatan guru secara kontrak, selama 2 tahun. Setahun mengikuti pengabdian di daerah dengan berbagai sistem perjanjiannya setelah pasca SM3T ada istilahnya PPG. PPG ini merupakan kelanjutan dari sistem kontrak tadi selama setahun. Tapi mengapa mesti SM3T, Mengapa bukan guru honor saja??
Baiklah, mengapa mesti SM3T? Ada beberapa alasan mengapa mesti SM3T, yang pertama adalah selama adanya Indonesia merdeka tidak ada sistem pengangkatan guru yang terbaik selain jalur SM3T. Karena jalur SM3T bukan serta merta mereka diseleksi kemudian dikirim ke daerah terus di ajarkan mereka cara menjadi guru yang profesional. Mulai dari tahap seleksi berkas dengan sistem online senasional yang bersih dari KKN. Kemudian dilanjutkan lagi dengan tes tertulis dengan sistem CAT ala PNS. Tentunya yang terjaring disini adalah benar-benar yang memiliki skill dari berbagai kota di indonesia namun hanya sedikit alumni yang bisa direkrut setiap tahunnya. Tentunya yang dipilih adalah fresh graduate yakni lulusan tiga tahun terakhir. Selanjutnya mereka akan mengikutu tes Wawancara kemudian tes kemampuan fisik selama 2 minggu. Mereka dilatih ketahanan malangan mereka seperti di daerah yang mereka akan dituju, mereka di bawah ke suasana di daerah yang penuh dengan rintangan, kemudian yang melatih mereka bukan professor atau guru besar tetapi para TNI.
Setelah selesai test fisik mereka akan dipulangkan diberikan satu hari untuk berkemas kemudian mereka diberangkatkan ke daerah penempatan masing-masing. Tentunya daerah yang mereka tuju bukan seperti sekolah dengan gedung yang bertingkat, ada mall dan fasilitas seperti di kota-kota. Kita bisa melihat foto-foto teman-teman yang pernah ada di daerah dan tak banyak diantara mereka yang gugur di ditengah pengabdian mereka.
Kemudian yang kedua, Mereka siap ditempatkan dimana saja. Tak diragukan lagi para alumni SM3T tentang keberanian mereka untuk mengabdi di sudut-sudut wilayah terpencil indonesia bahkan yang memiliki jalur transportasi yang ekstrim bahkan mereka banyak yang kembali ke daerah yang rawan dengan konflik seperti papua yang penuh dengan gerombolan OPM. Perlu kita bayangkan jauh dari keluarga dengan seorang diri apalagi seorang perempuan di sekolah ditengah hutan, hanya kita yang berkulit putih apalagi sendiri yang berjilbab. Apakah mereka berpikir? Bagaimana jika mereka sakit? Hanya dengan gaji 2,5 juta perbulan apakah itu menjawab taruhan nyawa? Pasca PPG banyak teman-teman kembali ke daerah penempatan mereka yang dulu. Jadi pantas memang mereka diperjuangkan, kalau perlu di angkat jadi PNS. Apakah guru yang sering demo di depan istana siap diberangkatkan seperti itu, kemudian diberikan SK dan NIP?
Selanjutnya yang ketiga, Mereka adalah jawaban terhadap permasalahan guru di Indonesia. Apakah Indonesia kekurangan guru? Jawabannya TIDAK. Justru Negara kita yang memiliki kampus pencetak guru terbanyak. Terus,  penyebaran guru di Indonesia yang tidak merata. Kebanyakan guru menumpuk di kota-kota besar dengan kulitas ekonomi yang baik. Maka, SM3T hadir menjawab permasalahan itu. Bukan hanya setahun saja mereka siap ditempatkan didaerah. Tapi pasca PPG, mereka banyak yang kembali ke daerah penempatan mereka masing-masing. Justru sangat lebih baik lagi jika mereka diangkat jadi PNS didaerahnya masing-masing kemudian mereka di monitoring sampai sekian tahun, kalau perlu tak ada syarat berapa tahun untuk bisa mutasi. Mereka akan menjadi penduduk disana, membaur sehingga mereka juga menjadi jawaban bagi kementerian percepatan pembangunan desa.
Kemudian yang keempat, Mereka adalah duta pendidikan dari pusat untuk daerah 3T. Tak bisa dipungkiri, jika mereka ditanya "apakah kamu datang dengan biaya sendiri?" Mereka akan dengan bangga menjawab" kami adalah kontrak dari pusat dengan biaya dari pusat". Mereka seperti peninjau pendidikan di daerah bagi kementerian kemendibud dan kemenristek. Guru-guru SM3T lebih dipercaya oleh pemda dari pada guru-guru yang ada di daerah. Mereka adalah contoh bagi guru-guru yang ada di daerah. Jika melihat keseharian guru yang ada di daerah, mereka hanya datang pada saat jam 09.00 kemudian pulangnya cepat. Guru-guru SM3T melihat ini sebagai kesalahan bagi seorang guru. Makanya, guru SM3T hadir ditengah-tengah mereka sebagai model, dan tentunya siswa sangat senang dengan guru-guru SM3T dan tentunya ini menjadi laporan bagi mereka ketika akan ditarik pasca SM3T.
Kemudian yang terakhir atau yang kelima, Mereka adalah bagian dari percepatan pembangunan. Seperti di point ke empat mereka adalah duta pendidikan dari pusat. Tentunya ini adalah bagian dari program Jokowi-JK yangbingin membangun Indonesia dari pinggiran. Maksudnya bahwa SM3T ini adalah jawaban terhadap Nawacita Jokowi JK. Salah satu program utama pemerintah kita saat ini adalah pemerataan pendidikan. Jadi, patutlah SM3T perlu diperjuangkan sampai benar- benar pendidikan di daerah 3T itu memenuhi standar pendidikan yang dicita-citakan atau setara dengan daerah diperkotaan.
Jadi pertanyaannya sekarang bukan lagi ADA APA DENGAN SM3T? tetapi BAGAIMANA SUPAYA SM3T ITU TETAP ADA DAN BAGAIMANA KELANJUTAN ALUMNINYA?

Bone, 25 Februari 2016

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ada Apa Dengan SM3T?"