Noam Chomsky
Noam Chomsky Profile |
Bahasa merupakan ciri utama yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Menurut Komaruddin Hidayat, proses berbahasa melibatkan sejumlah saraf dalam otak yang meramu kata-kata agar dapat dipahami publik.Dengan ini, berbahasa juga dapat dipahami sebagai proses berpikir. Karena itulah, menjadikan bahasa sebagai objek kajian merupakan pilihan menarik. Dalam literatur linguistik dinyatakan bahwa sejak Plato hingga akhir abad ke-19 kajian kebahasaan bersifat diakronis. Saat itu hubungan genetik pada tiap-tiap bahasa dicari keter-sambungannya.
Kehadiran Ferdinand de Saussure, dengan karya monumentalnya Course in General Linguistic, membawa perubahan pada kecenderungan itu. Sejak itu, terjadi peralihan arah pada kajian linguistik, dari kajian diakronik menuju sinkronik, dengan penelitian struktural-gramatikal menjadi titik tekannya. Pemikiran inilah yang menjadi titik tolak munculnya aliran strukturalisme dalam bahasa.
Pada 1930-an, diadakan penelitian untuk mencari landasan teoretis yang dilakukan Leonard Bloomfield. Dia menemukan teori behaviouris yang diabadikan dalam karyanya berjudul Language. Dalam penemuannya itu, ia menandaskan, kemampuan berbahasa manusia adalah bentukan dari alam (lingkungan), manusia itu dibesarkan. Bagaikan kertas kosong, alam mengisi dan membentuk kemampuan manusia itu. Dalam pembahasan asal-usul bahasa, konsep Bloomfield ini dikenal dengan teori tabularasa
Namun, nasib teori ini tidak berumur panjang. Popularitasnya tersaingi oleh konsep linguistik generatif dari Noam Chomsky. Avram Noam Chomsky adalah seorang profesor linguistik dari Massachusetts Institute of Technology yang lahir pada tanggal 7 Desember 1928 di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. Noam Chomsky dibesarkan di tengah keluarga berpendidikan tinggi, pasangan Dr William Zev Chomsky dan Elsie Simonofsky. Ayahnya dikenal sebagai ahli gramatika bahasa Ibrani yang terkemuka. Ayah Chomsky memperkenalkan bahasa dan warisan budaya leluhurnya, Yahudi, serta tradisi kebebasan intelektual. Sedangkan ibunya yang memiliki kecenderungan kekiri-kirian (antikemapanan) menekankan pentingnya keseimbangan untuk bertindak sebagai pemikir yang sekaligus aktivis.
Dalam bukunya Logical Structure of Linguistic Theory, Chomsky menyanggah teori behaviourism. Baginya, kemampuan berbahasa pada diri manusia bukanlah produk (setting) alam, melainkan lebih merupakan potensi bawaan manusia sejak lahir.Teori itu, ia kemukakan sebagai hasil dari penelitian yang ia lakukan pada perkembangan berbahasa seorang anak. Seorang anak dapat menguasai bahasa ibunya dengan mudah dan cepat, bahkan pengetahuan itu juga diikuti oleh sense of language dari bahasa itu, yang lebih mengarah pada keterampilan dalam tata bahasa. Mereka dapat mengenal cita rasa bahasa itu sehingga mampu merangkai kalimat dengan tepat, meski mereka tak mungkin bisa menjelaskan-nya.
Hal itu, ia yakini sebagai kemampuan naluriah yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Suatu hal yang mustahil bila kemampuan itu dianggap sebagai hasil pembelajaran, dari alam atau kedua orang tuanya. Penguasaan terhadap tata bahasa sebuah bahasa bukanlah hal yang mudah, terlebih untuk tingkat kanak-kanak.
Sebenarnya, dia tidak serta-merta menolak teori behaviourism secara total, ia mengakui peran serta alam dalam membentuk potensi bawaan ini. Bila bayi orang Jepang dibawa dan dibesarkan di Indonesia, ia akan menguasai bahasa serta tata bahasa Indonesia, dan begitu juga dengan bayi-bayi lainnya. Oleh karena itulah, Chomsky meyakini bahasa potensial, yang ada pada setiap manusia, itu sebagai bahasa universal.
Teori linguistik Chomsky itu terlihat lebih humanis daripada teori behaviouris. Aliran behaviourisme menganggap manusia sebagai patung yang diukir oleh sang arsitek bernama lingkungan, atau bagaikan robot yang sudah diatur sedemikian rupa oleh ilmuwan penciptanya.Baginya, sah-sah saja untuk menerapkan metode ilmiah dalam linguistik, tetapi bukan dengan menjadikan manusia sebagai objek studi, seperti benda mati. Cara yang seharusnya ditempuh adalah dengan mengadopsi metode-metode ilmiah, seperti logika dan analisis, dalam kajian linguistik. Itulah hakikat sains.
Tetapi patut disayangkan, bahwa pemikiran gemilang Chomsky itu jarang diketahui banyak pihak. Padahal nama besar Chomsky berada di urutan kedelapan dari sekian pemikir hebat dunia, tepatnya satu tingkat di bawah Plato dan Sigmund Freud.
Buku Chomsky untuk Pemula, sangat penting dan tepat untuk kita yang masih buta tentang filsuf ini. Hal yang sangat menarik dari buku itu, adalah disertainya karya ini dengan ilustrasi kartun yang mampu menerjemahkan pemikiran-pemikiran filosofis Chomsky ini dan memandu pemahaman para pembaca.Lebih dari itu, buku itu juga memaparkan pemikiran-pemikiran Chomsky tentang politik dan media. Terkait dengan media, dan tidak bisa dilepaskan dari politik juga, kita akan mendapati sosok yang lain dari seorang Chomsky.
Filsuf yang low profile itu, ternyata seorang kritikus tajam dan tak kenal menyerah. Dengan konsep saringan berita (news filters) dia berusaha membongkar kongkalikong yang terjalin antara pihak media dan bandit-bandit politik. Sikap inilah yang membuatnya dimusuhi pihak-pihak penguasa dan kroninya. Mungkin itu pulalah yang menghambat akses pengetahuan kita tentang pemikir yang benci pada popularitas personal ini.
Penulis buku itu berharap agar kita dapat mengambil pelajaran, dan kemudian merenungkannya, dari pikiran-pikiran cerdas Chomsky. Menurutnya, filsuf yang satu ini tidak layak untuk dilupakan dalam setiap diskusi, baik mengenai tema kebahasaan, media, politik, maupun bidang-bidang lainnya.
Salah satu yang menarik dari Chomsky adalah kemampuannya yang bisa membuat kita merasa pintar. Meskipun para pemimpin kita membodohi dan membohongi kita, dan media membeo kebohongan mereka, bahkan orang yang paling naïf di antara kita mampu tahu bahwa kita tidak diberi kebenaran, seluruh kebenaran, dan kebenaran sejati.
Banyak hal yang dapat kita teladani dari figur Chomsky. Dengannya kita dapat mengenali hakikat diri kita, keadaan lingkungan kita, dan situasi yang tengah terjadi di bangsa kita.
sadap:
pusatbahasaalazhar.wordpress.com
pusatbahasaalazhar.wordpress.com
0 Response to "Noam Chomsky"
Posting Komentar