Selamat Datang di Guru Merdeka

Selamat Datang di Guru Merdeka

PUISI TEMPRAMENTAL




Mereka tetap pada pendiriannya
Berdebat tanpa henti
Mereka bagaikan kucing dengan tikus
Kemana mau pergi
Ah.... kamu”
Lebih baik aku duduk di teras
Menikmati kopi hangat di sore ini
Sambil berceloteh menikmati bait-bait puisi
Ada apa lagi..?
Kau berkeinginan namun kau yang melarang
Kau itu bagaimana
Seakan tak memiliki akar yang kuat
Mereka dewasa secara fisik
Namun prematur dalam berfikir
Tak bisa menahan kata
Ketika apinya menyala tak mampu memadamkannya
Ketika sungai meluap tak mampu mengendalikannya
Ketika dia meledak tak mapu untuk membersihkannya.

Mangasa, 12-02-2013

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PUISI TEMPRAMENTAL"