Pemilihan Kepala Desa di Kecamatan Salomekko
Semacam musim semi melanda pemerintahan dalam lingkup kepala desa di beberapa tempat, hampir yg menjadi pemenang dalam pilkades adalah orang yg tak bertitelkan bangsawan. Mungkin ini pengaruh demokrasi ala jokowi, mengapa tidak? dalam beberapa Pilkades di salomekko#
Semacam musim semi melanda pemerintahan dalam lingkup kepala desa di beberapa tempat, hampir yg menjadi pemenang dalam pilkades adalah orang yg tak bertitelkan bangsawan. Mungkin ini pengaruh demokrasi ala jokowi, mengapa tidak? dalam beberapa dekade yang memerintah di indonesia adalah dri kalangan TNi, kemudian dengan terpilihnya kolowi sbgi presiden dari kalangan sipil praktis memotong kekuatan cakar2 para TNI di dalam pemerintahan. sementara dalam pilkades di beberapa tempat juga tampil para calon kepala desa dengan berpakaian biasa(tanpa atribut superioritas nama n keturunan, red). Klu boleh meminjam perkataan para masyarakat biasa "tumbanglah kekuasaan orde baru" kata mereka. Mereka sah2 saja berkata seperti itu krna mereka berhak untuk menilai, dan mereka yang merasakan dalam roda pemerintahan itu selama menjadi objek oleh sebuah pemerintah desa. Terkesan juga jokowi adalah pemerintahan ala pelayan rakyat, iyya mungkin saja karena masyrakat melihat langsung presidennya turun langsung(blusukan,red) ke masyrakat menanyakan permasalahan yang dihadapi. Secara tdk sadar masyarakat didik dalam pemerintahan demokrasi bahwa pemerintah itu pelayan masyarakat, bukan sebaliknya masyarakat melayani pemerintah. Memang seperti itu pemerintah harus hadir dalam setiap permasalahan yg dihadapi para warganya. Sedikit meminjam perkataan menteri ekonomi rizal ramli" bahwa jika indonesia ingin maju harus bebas dari 3 permasalahan yang sudah menjadi mendarah daging (feodalisme, primordialisme, dan KKN termasuk didalamnya membeda2kan agama, kesukuan, ras dan lain2) "kalau boleh saya menambahkan termasuk didalamnya masyrakat superior dan masyarakat inferior. Siapa masyarakat superior n inferior itu? Yakni mereka yang merasa lebih tinggi dan merasa rendah, kaya dan miskin, bangsawan dan biasa, perbedaan kasta(bone sdh menjadi tradisi) dan semua yang membuat orang merasa tdk bisa berkembang dan menjadikan dirinya bahwa "memang seperti inilah aku". Krna jika ini terus dipertahankan, maka akan menghambat perkembang pemikiran sosial masyarakat demokrasi modern, serta menghambat pembangunan krna ada sekat2 diantara para masyrakat itu sendiri.#SEBUAH PERUBAHAN TRADISI TRANSFORMASI PEMERINTAHAN KEPALA DESA.
MMP, 14 november 2015
0 Response to "Pemilihan Kepala Desa di Kecamatan Salomekko"
Posting Komentar